Rabu, 12 Desember 2007

Microsoft vs. Open Source: Who Will Win?

DISKUSI DAN KOMENTAR : PERANG ANTARA OPEN SOURCE DAN MICROSOFT
----------------------------------------------------------------------------------

Jika anda ingin ikut terjut dalam perdebatan antara pecandu teknologi? Tanyakan mereka, “dapatkan pengembang software Open Source mengalahkan (setidaknya mengurangi) dominasi pasar Microsot?”

Dalam hal ini, profesor dari Harvard Business School Pankaj Ghemawat dan Ramon Casadesus-Masanell memutuskan untuk terjun dalam perdebatan tsb. Riset terakhir saat ini yang memfokuskan isu pergerakan OSS (Open Source Software) oleh organisasi dan pihak manajemen yang terpengaruh oleh OSS, Mereka memilih untuk menjelajah keuntungan fundamental dari pertanyaan: “ Akan kah OSS dapat menggantikan software tradisional dari posisi puncak dipasar saat ini?”. Kami percaya bahwa masih banyak kekeliruan dan teka-teki bagaimana pertarungan kompetisi ini berkembang?” kata pengarang dari paper-akademis Dynamic Mixed Duopoly: Sebuah Model Pertarungan Windows dan Linux, yang baru saja diterima publik sebagai isu spesial dari Manajemen Ilmu Pengetahuan.

Yang pada akhirnya, penulis percaya bahwa tidak akan ada pihak yang kalah dalam peperangan ini – baik Microsoft yang memiliki porsi-pasar yang besar maupun OSS yang menawarkan banyak keuntungan bagi pengguna.Tetapi beberapa strategi yang mereka gunakan untuk mengungguli yang lain itulah yang akan dibahas dalam interview kali ini.

Sean Silverthorne: Mengapa OSS tidak akan bisa menggantikan software tradisional?
Ramon Casadesus-Masanell dan Pankaj Ghemawat: Keuntungan utama dari software open source bahwa penggunanya dapat menyesuaikan software tersebut untuk kebutuhan dia secara langsung sehingga mengurangi proses daur-ulang pengembangan sistem. Berbeda dari yang OSS klaim bahwa jika “demand-side learning” cukup besar, maka OSS dapat mengalahkan software tradisional. Ditambahkan juga, perekayasa software mengklaim bahwa semakin baik arsitektur kebanyakan projek software open source akan semakin berpotensi ia menjadi produk yang unggul yang akhirnya meningkantkan kemungkinan untuk sukses.
Akan tetapi, OSS juga memiliki kelemahan. Dan yang utama, market-share untuk instalasinya masih terhitung kecil. Kita tahu bahwa, nilai sebuah sistem operasi adalah seberapa besar jumlah aplikasi yang berjalan diatasnya, jumlah pengguna dan pendukung lainnya. Dan itu semua sudah terbentuk sejak lama untuk basis software tradisional. Jelasnya, semakin besar base-instalasi akan berdampak pada keterkaitan seberapa kuat dan eksisnya sebuah sistem operasi, baik untuk user yang ada maupun potensi kedepannya. Dan sebagai tambahannya, semakin besar pengguna yang memakai software tersebut akan semakin banyak feedback dan pengembangan fitur yang dimiliki software tersebut.

Dalam paper yang kami buat, memperkenalkan paduan dinamis duopoli dimana pada satu sisi keuntungan kompetitif dari Microsoft melawan keuntungan ekonomi dari free-software (Linux), terkait basis instalasi yang mempengaruhi nilai dari software tersebut dari waktu ke waktu.